Sabtu, 05 Oktober 2019

Cathuchak Weekend Market


Hari keempat di Thailand, kami lebih santai, hari ini jadwalnya hanya untuk jalan-jalan shoping ke Cathuchak Weekend Market. Pasar yang hanya buka hari Jum'at sampai Sabtu itu luasnya 30 hektar, buka mulai jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Apa saja kebutuhan kita ada di pasar itu, tentu saja selain akal sehat dan kesabaran. Akal sehat dan kesabaran tak ada di pasar yang berjarak sekitar 6 km dari hotel kami. Mengapa akal sehat dan kesabaran tak ada? Sederhana saja, siapa sih yang tidak tergiur dengan barang bagus harga murah?
Tak perlu heran kalau di pasar ini banyak orang datang membawa koper kosong berukuran besar, dan pulang dengan koper penuh plus tas-tas plastik ukuran besar yang semuanya penuh dengan barang belanjaan.
Tips untuk bisa menikmati berbelanja di tempat ini ada dua, siapkan fisik yang prima, dan jangan segan untuk menawar harga hingga 60% dari harga yang ditawarkan. Ditawarkan 1000 cobalah dinego dengan harga 400. Pedagang di Cathuchak tak pernah marah kalau pembeli menawar rendah, jadi enjoy aja. Cobalah datang lebih awal, kalau perlu sehabis sholat shubuh nongkrong saja di dekat pasar. Karena kebiasaan pedagang di sini, sama seperti di Bali, bila penawar pertama datang, maka harus diusahakan sampai deal. Jadi anda menawar harga rendah, mungkin akan dilepas oleh si pedagang. Ada kejadian unik saat saya ke Cathuchak. Kawan kami membeli kaos, ditawarkan 150 bath, melalui negosiasi yang alot, akhirnya dilepas dengan harga 87,5 bath. Itu untuk pembelian 1 lusin. Hanya berselang beberapa menit, kami datang lagi, dan saya bermaksud membeli barang yang sama, saya pikir harganya masih sama seperti saat kawan tadi membeli. Tidak saudara-saudara, prinsip harga sewaktu-waktu dapat berubah benar-benar terjadi. Si penjual benar-benar tak mau melepas barang yang sama dengan harga yang sama. Dia ngotot bertahan di harga 90 bath, itupun setelah negosiasi (terpaut 2,5 bath per biji. Kenapa begitu? Karena pembelian kami yang pertama itu merupakan pembelian orang pertama sejak sang pedagang membuka lapaknya.
Tidak semua barang di Cathuchak bisa dinego sampai habis. Ada pedagang yang memberi harga pas. Cobalah bersabar cari barang sejenis di lapak lain, insyaallah ketemu dan dapat harga bisa sedikit lebih murah.
Sebagai orang yang tidak hobi belanja, saya tidak mau gila keliling seluruh pasar. Kalau anda sudah punya daftar barang yang mau dibeli, cobalah meminta map/denah pasar ke tourist information, supaya dapat membidik sasaran dengan tepat. Hati-hati dengan uang dan benda berharga, banyak pencopet, informasi ini saya dapat dari warga Thailand yang bertemu saat minum es di Cathuchak. Kalau anda bingung untuk cari oleh-oleh yang tepat, jangan ragu photo barang yang anda beli, kirim gambar itu melalui media sosial ke keluarga anda. Dengan cara begitu, oleh-oleh akan diterima dengan tangan terbuka, karena sesuai selera.
Di Cathuchak juga ada food court, tapi susah mencari makanan halal. Saya lebih memilih tidak makan daripada harus buang tenaga keliling pasar mencari warung halal.
Waktu berjalan terlampau cepat di Cathuchak. Tanpa terasa hari sudah sore, padahal kami datang jam 12 siang. Hal yang buruk di Cathuchak ialah anda tidak boleh merokok di seluruh area di dalam pasar. Hahaha buat saya, baik dan buruknya tempat itu syaratnya cuma satu, ada kebebasan merokok atau tidak. Jangan coba-coba nekat mencuri-curi kesempatan untuk merokok, karena polisi di Thailand sangat tegas menerapkan aturan tanpa pandang bulu.
Selepas belanja, saya keluar dari area pasar melalui gate 28, tempat kami datang tadi. Sambil menunggu kawan yang masih di dalam, saya menyalakan rokok tanda kemenangan hahahaha. Di luar area  pasar kita bebas merokok. Sambil mencicipi martabak pisang a la Thailand. Banyak pemandangan indah di sini.
Keluar dari Cathuchak, jangan harap anda dapat taxi yang ikhlas menggunakan argo meter, meski jelas-jelas di taxi itu tertulis Taxi Meter. Hal seperti ini mengingatkan saya pada Malioboro, Jogjaku yang Istimewa. Taxi di Malioboro juga tak mau menggunakan argo meter.
Dari Cathuchak kami kembali ke hotel. Istirahat sejenak menyiapkan diri untuk jalan-jalan terakhir malam ini ke kawasan Sukhumvit Rd, Khlong Toei Nuea, Watthana, 
yang terkenal dengan sebutan Nana Plasa.